Tirai Rumah Sakit Water Reppelent dan Anti Bakteri

Tirai Rumah Sakit Water Reppelent dan Anti Bakteri

 


tirai rumah sakit water reppelent

 

Tirai Rumah sakit Water repellent adalah tirai yang kain bahan tekstilnya mempunyai sifat hidroponik alias menolak air atau biasa disebut juga efek daun talas. Tirai rumah sakit jenis ini sangatlah cocok digunakan di rumah sakit.

Selain memiliki sifat water reppelent, tirai rumah sakit haruslah memiliki sifat anti bakteri merupakan sebuah tirai rumah sakit yang wajib digunakan dalam rumah sakit untuk memisahkan antara satu pasien dengan pasien lain mengingat ada banyak kemungkinan masalah kesehatan yang ada di sana.

Tirai rumah sakit water reppelent dan anti bakteri ini membantu pencegahan penularan penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Tirai rumah sakit jenis ini bekerja untuk mencegah penularan penyakit karena bakteri dengan cara memutus rantai infeksi, Bagian dari tirai anti bakteri ini mencegah terjadinya penularan infeksi mikroba dengan menjebak mikroba yang hinggap padanya lalu membunuh baik itu bakteri atau jamur yang menempel padanya. Dengan cara seperti itu, gorden anti bakteri akan membantu menghilangkan kemungkinan terjadinya penularan mikroba antara pasien satu dengan pasien yang lainnya yang tidur di kubik yang berdampingan.


Tirai rumah sakit anti bakteri dan water reppelent sesungguhnya bisa digunakan dimanapun, biasanya digunakan pada bagian-bagian berikut :  



         - Unit/Ruang penyakit menular
         - Unit/Ruang untuk luka bakar
    tirai rumah sakit anti bakteri dan anti air
         - Unit/Ruang cardiologi
         - Unit/Ruang gynekologi
         - Unit/Ruang isolasi
         - Emergency room atau ER
         - Unit/Ruang onkologi
         - Ruang operasi
         - Unit/Ruang maternity
         - Unit/Ruang renal
         - Unit/Ruang praktek umum
  •  
  •  
  •  


  • Berikut adalah contoh tirai rumah sakit water reppelent dan anti bakteri klik disini untuk melihat.




Tirai rumah sakit anti bakteri

Tirai rumah sakit anti bakteri


Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

 Lingkungan rumah sakit yang kotor atau tidak higienis bisa menjadi sumber penularan bermacam bakteri bahaya penyebab berbagai penyakit. Bakeri penyakit yang ada di rumah sakit ini bisa menular dari satu pasien ke pasien lain maupun ke pembesuk dan petugas di rumah sakit tersebut. 
tirai anti bakteri

Pasti banyak orang yang meragukan untuk datang jika terlihat kumuh, ditambah tirai rumah sakit yang terpasang terlihat kotor? Untuk mengatasi hal tersebut maka dibuatlah tirai rumah sakit yang mampu mengatasinya. Dengan keunggulan lainnya seperti anti air, anti darah, anti bakteri dan infeksi, dimana memiliki sifat ketahanan terhadap bakteri yang dapat menyebabkan penyakit.

Kain tirai untuk rumah sakit anti bakteri ini melengkapi kebutuhan sekat ruangan yang modern  dan tampilan penuh dengan kemewahan, memiliki keistimewaan tersendiri dimana banyak noda dan kotoran tidak akan menempel di bahan kain ini. Berbeda dengan kain kebanyakan yang akan menempel nodanya di kain.

Untuk informasi produk silahkan klik di sini dan contoh tirai bisa di lihat di sini





Kain Tirai rumah sakit Bahan Polyester

kain bahan gorden polyester

Kain Tirai Rumah Sakit Bahan Polyester

Bagi anda istilah kain Bahan Polyester tentunya sudah tidak asing lagi dan bahkan beberapa dari anda juga sudah memahami karakteristiknya. Bahan kain Polyester merupakan bahan yang terbuat dari proses kimia yang ditemukan pertama kali pada tahun 1941 oleh Whinfield dan Dickson, ilmuwan asal Inggris yang berhasil memproses serat nilon menjadi apa yang disebut sebagai serat sintetis.


Polyester sangat sering digunakan sebagai bahan untuk pakaian yang kita gunakan sehari-hari, mulai dari kaos, baju kemeja, jas,linen rumah sakit, gorden  dan lain sebagainya, meskipun juga umum digunakan untuk kebutuhan selain pakaian seperti pada furniture, industri otomotif, perkakas rumah tangga, dan lain-lain.


Alasannya, bahan ini terbilang cukup kuat, awet, dan bisa digunakan untuk beragam keperluan dikarenakan bahan ini juga tidak mudah menyerap keringat dan anti terkena jamur atau bakteri, mulai dari seragam atlit,seragam medis, gorden rumah sakit, serta perlengkapan kamar tidur, hingga sebagai lapisan pada badan kapal laut, motor, dan juga mobil.


Ciri-ciri dan Karakteristik Kain Polyester :

1. Serat yang lentur
2. Awet dan tidak mudah berkerut
3. Memiliki ketahanan terhadap bahan kimia
4. Mudah kering
5. Menahan Panas

gorden rumah sakit bahan polyester
Penggunaan tirai rumah sakit yang berbahan polyester sangatlah dianjurkan, karena kain jenis ini banyak dipilih dan digunakan untuk tirai penyekat atau gorden  karena memiliki karakteristik keunggulan yang berbeda dari jenis kain lainnya. Biasanya kain gorden jenis ini banyak dipasang di setiap rumah sakit, puskesmas, klinik kesehatan dan kecantikan.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang kain gorden  bahan polyester yang memiliki formulasi anti bakteri,anti noda,water reppelent dan anti darah bisa di lihat di sini untuk penjelasan dan galeri produk fokusnya.


Tips mengurangi penyebaran kuman saat di rumah sakit

Tips mengurangi penyebaran kuman saat di rumah sakit

tirai rumah sakit

 

Cuci tangan yang bersih

cara mencuci tangan yang baik

 

Mencuci tangan harus menjadi landasan untuk mengurangi penyebaran infeksi. Cuci tangan dengan sabun dan air setidaknya selama 20 detik. Dengan selalu mencuci tangan setelah memegang gorden , apalagi sebelum makan, menyentuh pasien, atau merapikan barang, Anda bisa mengurangi paparan kuman dari gorden. Ingat, mencuci tangan bukan hanya dilakukan setelah memegang pasien atau orang yang sedang sakit. Semua benda dalam rumah sakit bisa jadi media penularan bakteri.

Jaga lantai tetap bersih.

lantai yang bersih

 

Di antara pasien, setiap kamar di rumah sakit harus dibersihkan secara menyeluruh dengan pembersih yang mengandung pembersih lantai. Hal tersebut dapat membantu mencegah penularan infeksi yang tidak disengaja saat pasien baru dirawat. Selain itu, area non-pasien, seperti ruang istirahat dan ruang perawat harus dibersihkan setiap hari.


Hindari berjalan tanpa alas kaki.

berjalan tanpa alas kaki

Tidak ada yang benar-benar ingin memakai sepatu saat sakit, tetapi semua pasien harus didorong untuk memakai sandal atau kaus kaki yang anti selip saat berjalan di rumah sakit, termasuk di kamar pasien. 

Sebab, lantai juga bisa jadi sumber penularan bakteri. Ada banyak orang yang masuk menggunakan sepatu, dari sinilah bakteri juga bisa mengumpul di lantai dan nantinya pindah ke gorden rumah sakit.

Pastikan makanan dipertahankan pada temperatur yang tepat.

penyimpanan makanan rumah sakit

 

Sebagian besar rumah sakit dan fasilitas perawatan kesehatan memiliki lemari es untuk pasien di unit individu. Suhu peralatan tersebut harus diperiksa untuk alasan keamanan pangan. Selain itu, pasien harus didorong untuk makan saat makanan tiba. Jika makanan tetap berada di kamar pasien selama beberapa jam, maka makanan tersebut harus dibuang untuk mencegah pembusukan dan kemungkinan tertular infeksi.

Ganti seprai setiap hari

penggantian sprei

 

Seprai harus dibersihkan dengan benar dan dibersihkan. Seprai tidak boleh dibiarkan di tempat tidur pasien untuk waktu yang lama. Seprai harus diganti setiap hari dan kapan pun terlihat kotor. Selain itu, seprai yang jatuh di lantai harus segera dikirim kembali ke laundry untuk dibersihkan.

Gunakan sarung tangan.

sarung tangan

 

Profesional perawatan kesehatan seperti dokter dan perawat mungkin tidak selalu memakai sarung tangan ketika berinteraksi dengan pasien. Tetapi, jika ada kontak dengan darah atau cairan tubuh, maka penting untuk menggunakan sarung tangan supaya terhindar dari penyebaran infeksi.

Ketika Anda ada di rumah sakit, Anda harus berpikir dua kali kalau mau menyentuh barang-barang di sana, termasuk tirainya. Orang biasanya menyentuh tirai rumah sakit saat keluar atau masuk ruangan yang ada tirainya. tirai atau gorden rumah sakit bisa dihinggapi banyak bakteri. Salah satunya bakteri Staphylococcus aureus yang resistan terhadap antibiotik methicilin, seringnya disebut dengan MRSA alias super bug

Hanya dalam 14 hari bakteri sudah sangat banyak menumpuk di gorden dan ini berisiko mengontaminasi pasien rumah sakit.Penelitian dilakukan dengan mengambil secara acak 10 tirai rumah sakit. Sepuluh tirai rumah sakit itu kemudian dilihat kondisinya selama beberapa hari ke depan. Hasilnya, pada hari ketiga, tirai menunjukan peningkatan kontaminasi mikroba. 

Oleh karena  itu ada cara yang digunakan oleh pihak rumah sakit untuk menghindari penyebaran bakteri ini adalah dengan menggunakan gorden/tirai yang memiliki bahan dasar dimana bakteri tidak dapat berkembang,Gorden Rumah Sakit merupakan hal penting yang wajib ada dirumah sakit, selain untuk estetika dan menjaga privasi pasien. berikut contoh  gorden/tirai rumah sakit yang memiliki kemampuan anti bakteri,silahkan klik di sini untuk melihat.

         


Waspada Bakteri Penyebab Infeksi Rumah Sakit

bakteri di rumah sakit
Rumah sakit merupakan bagian integral organisasi pelayanan medik yang bertugas memberikan layanan kesehatan baik kuratif maupun preventif kepada masyarakat sekitar beserta lingkungannya. Kegiatan tersebut menimbulkan dampak positif dan negatif. Dampak positifnya adalah meningkatkannya derajat kesehatan masyarakat, sedangkan dampak negatifnya adalah agen penyakit yang dibawa oleh penderita dari luar ke rumah sakit atau pengunjung yang berstatus karier. Kuman penyakit ini dapat hidup dan berkembang di lingkungan rumah sakit, seperti udara, air, lantai makanan dan benda-benda peralatan medik.


Tak terhitung lagi berapa banyak nyawa yang telah diselamatkan di rumah sakit. Namun kebanyakan dari kita mungkin tak pernah menyangka bahwa mengunjungi rumah sakit, tempat tujuan utama untuk mendapatkan bantuan, bisa membuat masalah kita justru memburuk.Ya, rumah sakit terbersih, tersteril, dan paling canggih sekalipun kerap dihantui oleh penyakit menular. Jika Anda tidak pintar-pintar melindungi diri, Anda akan lebih rentan terhadap penyakit menular tersebut. 


Infeksi yang rentan ditularkan di rumah sakit


Semua orang yang sedang menjalani rawat inap di rumah sakit memiliki risiko untuk tertular hospital acquired infection (HAI). Dalam istilah medis HAI dikenal juga dengan sebutan infeksi nosokomial. Infeksi ini bisa terjadi mulai dari 48 jam setelah masuk rumah sakit, tiga hari setelah kepulangan, atau 30 hari setelah menjalankan operasi. 


Gejala dan pengobatan HAI akan bervariasi menurut jenis infeksinya. Jenis yang paling umum dari HAI adalah:

1. Infeksi saluran kencing

Infeksi Saluran Kencing (ISK) adalah infeksi yang melibatkan setiap bagian dari sistem urinasi, termasuk uretra, kandung kemih, ureter, dan ginjal. Seseorang bisa terkena infeksi ini akibat pemasangan kateter urin jangka panjang. Kateter urin sendiri merupakan sebuah tabung yang dimasukkan ke dalam kandung kemih melalui uretra untuk mengalirkan urin. Sekitar 15-25 persen pasien yang dirawat di rumah sakit menerima kateter urin selama mereka dirawat inap. 

 

2. Infeksi aliran darah

CVC line (central line/central venous catheter/alat akses vena) sangat berguna dalam lingkungan perawatan kesehatan. Jika Anda pernah masuk UGD sebelumnya untuk suatu kondisi serius, atau menjalani rawat inap, Anda mungkin pernah dipasangkan alat ini. Alat akses vena memiliki peran penting untuk menyokong kesehatan Anda selama di rumah sakit. Pasalnya, alat ini berfungsi sebagai jalur masuk bagi cairan, obat, atau suplai darah ke dalam tubuh. Alat ini juga bisa memungkinkan dokter untuk segera melakukan tes tertentu.

Terlepas dari kepraktisan dan kepentingannya, CVC line juga menimbulkan potensi bahaya sampingan, yaitu infeksi aliran darah. Infeksi aliran darah karena pemasangan central line (CLABSI) dapat terjadi bila kuman mendapatkan akses ke dalam aliran darah pasien dari tabung central line. CLABSI dapat menyebabkan demam yang disertai panas dingin, jantung berdebar-debar, kemerahan, bengkak, atau nyeri di lokasi pemasukan kateter, dan keluarnya cairan keruh dari tempat kateter. 

Untungnya, dokter dan tim medis sudah terlalatih untuk mencegah penularan infeksi dengan cara melakukan sterilisasi kebersihan pra dan pasca prosedur pemasukan kateter central line. Tim medis juga selalu memastikan bahwa tabung kateter segera dilepas ketika tak lagi diperlukan. Selain tim medis, Anda juga dapat mengambil tindakan pencegahan sendiri dengan menjaga kebersihan di tempat pemasangan kateter. 



3. Pneumonia   

Pneumonia merupakan infeksi lainnya yang bisa ditularkan di rumah sakit. Sebagian besar kasus penularan penyakit ini akibat dari penggunaan ventilator. Ventilator adalah mesin yang digunakan untuk membantu pasien bernapas. Alat ini berisi oksigen dan akan ditempatkan di mulut atau hidung pasien, atau bisa juga melalui lubang di bagian depan leher.

Infeksi dapat terjadi jika kuman masuk melalui tabung dan masuk ke paru-paru pasien. Nah, guna membantu mengurangi penularan infeksi pneumonia ke pasien lain akibat penggunaan ventilator, penyedia layanan kesehatan biasanya akan menjaga tempat tidur pasien pada sudut 30- 45 derajat. Petugas kesehatan juga akan segera melepaskan ventilator begitu pasien bisa bernapas sendiri, membersihkan bagian dalam mulut pasien secara teratur, serta mencuci tangan sebelum dan sesudah menangani ventilator pasien. 



4. Infeksi situs operasi (SSI)

Sebuah infeksi luka operasi adalah infeksi yang terjadi setelah operasi di bagian tubuh mana operasi berlangsung. Infeksi luka operasi kadang bisa terjadi secara ringan karena hanya melibatkan permukaan kulit saja. Di sisi lain, infeksi ini juga bisa serius ketika sudah melibatkan jaringan di bawah kulit, organ, atau bahan implan yang meradang.

Di Amerika Serikat, lebih dari 8.000 orang meninggal setiap tahunnya dari infeksi luka operasi akibat HAI. Untungnya, risiko penyakit mematikan ini biasanya tidak berpengaruh pada pasien UGD kecuali mereka memerlukan prosedur darurat seperti tracheostomy (pemasukan tabung dada ), atau mungkin transfer ke ruang operasi. Namun, karena tindakan tersebut terkadang diperlukan, risiko SSI tetap harus Anda waspadai jika Anda atau kerabat ada yang masuk UGD. 
Jika Anda memiliki infeksi di area bekas operasi, gejala awal bisa termasuk demam, kemerahan dan nyeri di lokasi operasi. Keluarnya cairan keruh dari luka di mana sayatan bedah dibuat juga bisa terjadi. Jika Anda melihat tanda-tanda ini setelah operasi, Anda harus memberi tahu dokter segera sehingga ia dapat meresepkan antibiotik. 


Masalah infeksi nosokomial saat ini makin banyak mendapat perhatian para ahli, karena di samping dapat meningkatkan morbilitas maupun mortalitas, juga menambah biaya perawatan dan obat-obatan, waktu dan tenaga yang pada akhirnya akan membebani pemerintah/rumah sakit, personil rumah sakit maupun penderita dan keluarganya. Hal ini jelas bertentangan dengan kebijaksanaan pembangunan bidang kesehatan yang justru menekankan peningkatan efisiensi pelayanan kesehatan.

Dalam upaya menanggulangi kejadian infeksi nosokomial, tinjauan epidemiologi terhadap masalah pencemaran dan infeksi nosokomial perlu dilakukan karena pada dasarnya kejadian infeksi nosokomial melibatkan unsur manusia, lingkungan dan mikroba yang satu samalain saling terkait. Upaya penanggulangan dilakukan mensterilkan alat alat yang digunakan di rumah sakit, melakukan gerakan cuci tangan yang baik dan benar oleh tenaga medis dan pengunjung pasien, menjaga kebersihan lantai serta setiap ruangan rumah sakit dan dengan menggunakan gorden atau tirai rumah sakit yang memiliki kemampuan sifat anti bakteri/infeksi serta anti noda dan tahan air. Untuk mengetahui produk gorden atau tirai rumah sakit tersebut silahkan lihat di sini